Musim semi di desa Pelangi..
hari dimana para petani bersuka ria berkebun..
Andes telah menjadi seorang pemuda yang kekar
Banyak peristiwa-peristiwa yang telah di lewatinya..
hal itu membuat Andes menjadi dewasa..
kejadian di dermaga membuat dia berfikir kembali untuk mengenal wanita..
dia lebih suka bermenung.
Setelah menyelesaikan sekolahnya, Andes lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah..
membantu orang tuanya yang sudah semakin tua..
.------*Seperti suatu waktu*------
Satu hari setelah kejadian di dermaga..
Di malam yang sunyi temaram..
hanya di temani remang-remangnya api sebuah lilin..
Andes termenung menghadap bulan di jendela kamarnya..
menatap jauh membayangkan angan yang tak bisa digapai..
tatapannya kosong dan dingin..
lamunan panjang membuat malam itu terasa panjang..
Langit terlihat terang..
karna bulan menjadi bulat sempurna pada malam itu..
awan-awan berarak menghiasi langit yang cerah...
serta cahaya bintang menyembul dari gelap nya angkasa..
Angin berhembus menerpa wajah..
sungguh sejuk angin malam itu..
daun nyiur bergerak sama secara bersamaan.. seolah menari atas indah nya malam...
sesekali kepiting mengintip dari lubangnya untuk menikmati sajian alam tersebut..
Ombak laut kecil menyempurnakan suasana malam..
terlihat lampu-lampu nelayan di lautan..
seperti memberikan pantulan cermin dari bintang-bintang di langit..
dan...
tiba-tiba...
Ndesss.... Iket bayam..."suara ibunya
Loh!...
hilang lah.. cerita indah tadi... (hehe.,, just kidding...lanjuttttt)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Andes mempunyai rencana hidup untuk pergi merantau ke negri orang..
untuk mencari lingkungan baru dan membentuk karakternya..
setahun setelah dia menyelesaikan sekolahnya..
Andes tak pernah bergaul dengan orang selain kedua orang tuanya..
dia semakin minder dengan keadaan dirinya..
setiap orang selalu menghina dia sebagai anak haram..
karna perbedaan warna kulit..
Pagi itu.. Andes hendak berpamit kepada kedua orang tuanya..
Andes: ayah... aku akan mencoba keberuntunganku di negri orang..
Vulka: kau yakin sudah siap..
Andes: aku telah memikirkannya selama setahun.. hari ini aku berdiri disini dengan mantap dan yakin
Vulka: syukurlah... kau harus hati-hati.. pintar-pintarlah..
Andes: iya yah...
Tak lama muncul Dienza dari dapur dengan membawa bungkusan kain..
Dienza: ini ada sedikit bekal untuk mu diperjalanan.."seraya memberikan bingkisan kain itu.
Andes: trimakasih bu...
Andes pun berpamitan kepada kedua orang tuanya.
tak satu tetes pun air mata yang dapat di bendung oleh Dienza melepas kepergian anaknya.
Vulkanisol pun tak dapat berkata apa-apa untuk mencegahnya.
Andes berjalan pelan meninggalkan gubuk tempat dimana ia di besarkan dengan kasih sayang orang tuanya.
Vulkanisol dan Dienza terharu atas kepergian putranya..
Vulka: kamu ingat di saat kamu melahirkan dia..
Dienza: ingat sayang... dikala badai itu...
Vulka: sekarang dia akan menjadi seperti itu di negri orang... kita tak usah takut..
Dienza: iya...terlalu cepat dia tumbuh besar... sehingga terlalu cepat kita melepasnya..
Vulka: tenang saja.. dia akan kembali...
Dua gumpalan lemak itu berpelukan dan menangis tersedu-sedu...
Hingga punggung Andes tak dapat di lihat lagi..
tlah hilang di balik rerumputan yang tinggi...
Vulka: ayo sayang.. kita buat lagi...
Dienza: buat apa????
Vulka: buat kue bolu...
Dienza: pake apa.. kita tidak punya bahan-bahan untuk membuat kue.
Vulka: bukan bolu itu.. "sambil memainkan mata..
Dienza: trus apa sih "pura-pura tidak tahu,
Vulka: ya udah .. aku mau nyangkul di kebun aja !"kesal.
Dienza: loh... gak jadi ya sayang!?
Vulka: GAK !
Dienza masuk kedalam rumah dengan kesal..
HUH! gak bisa di becandain,,, padahal aku kan mau juga."Dienza menggerutu.
Tok Tok Tok..
Bunyi ketukan terdengar dari pintu rumah Dienza.
ia pun berjalan ke depan untuk melihat siapa gerangan yang datang.
di depan telkah berdiri seorang gadis kecil memakai gaun eropa.
Dienza terkejut melihat gadis itu.
kenapa bisa tersesat ke gubuk derita kami ya oma ya oma.....
Permisi,,, namaku Jessica Amel Bowncell..
Dienza: ada yang bisa saya bantu..
sambil melihat kanan kiri Dienza kebingungan..
Amel: ehem,,, saya emang kecil... tapi saya sudah remaja "jengkel.
Dienza: masa ! koq rata gitu...
Amel: emang dari sananya! "makin jengkel.
Dienza: ada perlu apa datang kemari nak..?
Amel: apa betul ini kediaman Andes?
Dienza: betul.. ada perlu apa?
Amel: saya pernah berjanji akan kembali menemuinya..
ternyata dia ini lah gadis yang di tunggu-tunggu Andes selama bertahun-tahun" dalam hati.
Dienza: anda terlambat... tadi pagi dia sudah berpamitan ingin pergi mengadu nasib di negri orang..
Amel: apa!
Dienza: Andes terlalu lelah menunggu anda.. setiap hari dia menunggu mu di dermaga.
Amel: tidak mungkin...."menitikkan air mata.
Dienza: dia pun telah putus asa berharap atas dirimu..
Amel: AKAN KUSUSUL DIA..
Jessica Amel Bowncell pun berputar arah dan berlari.
BRUUGH..
belum lima meter Amel terjerembab jatuh dikarenakan tersangkut gaunnnya sendiri.
alhasil wajah Amel mendarat mulus di tanah.
humphh..."dienza menahan tawa.
Amel bergegas berdiri dan melanjutkan lari..
hmmm.... ada-ada saja......
to be continued..
lambat neh penulisnya.. terusin2.. :-w
BalasHapus=)) memalukaaaannnnn :-t ga pernah jatoh eikeh
BalasHapus