Homepage Isi Blog Contact Me

Jumat, 31 Agustus 2012

Liga Rombeng (4) "si Gesit dari Barat"

Dipasar kami melihat seseorang pemuda bertubuh gempal.
berkulit hitam dan berhidung pesek.
ia tak mengenakan baju.. membuat lemak di perutnya bergelombang bagaikan ombak dilautan.
keringat membuat perutnya yang menyembul mengkilat.

Dengan mudah ia mengangkat dua buah karung beras ukuran besar.
wajah nya yang tanpa ekspresi mirip dengan The Hulk (cuma ga ijo aja)

Alex: sepertinya dia cocok banget kita rekrut jadi bek di tim kita
Aku: iya kang.. cocok banget..
Cmonk: liat aja badannya kek tiang tembok cina blom di cat..
Aku: deketin monk.. kamu yang rekrut..

Rabu, 29 Agustus 2012

Liga Rombeng (3) "si Nyonya Menoor"

Jam menunjukkan pukul 06.12 WIB
Aku tlah bersiap dengan pakaian sekolahku.
dengan pakaian sekolah putih abu-abu
aku menjadi seorang pelajar di SMU Harapan Jaya.

Mami sedang sibuk memasak sarapan.

Sedangkan papi masih asik santai di kamar.
papi sudah pensiun dari bulan lalu.
ia menghabiskan waktunya di rumah sambil mengurus rumah.

Liga Rombeng (2) "Latihan Ekstra Keras"

Matahari bersinar sangat terang.
Panasnya terasa membakar kulit kepala.
membuat burung-burung enggan terbang
dan rerumputan pun tertunduk layu.

Peluh berjatuhan bagaikan hujan deras
dahaga menggerogoti keringnya tenggorokan
Namun..
tak satupun semangat dari anggota tim sepak bola Berkat Gigih menjadi kendor.
mereka masih latihan dengan semangat di bawah teriknya matahari.
cocis dan sam sejak tadi istirahat duduk di bawah pohon yang rindang
mereka sedang asik bercengkrama membahas berita-berita penting.

Senin, 27 Agustus 2012

Liga Rombeng (1) "sepasang sepatu butut"

Rumput hijau di sebuah lapangan luas.
suara angin bertiup pelan didedaunan pohon.
matahari bersinar malu-malu di balik perbukitan.
suasana pagi itu sejuk sekali di sini.

Seseorang tengah berdiri di tengah lapangan dengan mengenakan pakaian olahraga.
perutnya menjulang menantang dinginnya pagi.
terlihat sebatang rumput kering di sela bibirnya.
wajahnya terlihat resah menanti sesuatu.

Sabtu, 25 Agustus 2012

Memmory of August

Mata yang terpejam di balik bulu mata yang panjang nya tak beraturan.
mulut terbuka lebar.. bagaikan sebuah perangkap yang siap meracuni apa saja yang nekat memasukinya.
kulitnya yang hitam mengkilat di bawah sinar mentari pagi yang masuk melalui jendela.
dengan mengenakan kaos bali andalan yang sudah compang camping..

RUUUUUN.....KIRUNNNNN....
Bangun loe !
Loe kata rumah gue hotel apa! jam segini masih gedein taek mata aja kerjaan lu!

Hmmm... nyam..nyamm... iye nyak!"terdengar sahutan dari atas dek rumah.

Jumat, 17 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (Ending)

Lengkap satu minggu kami menjalani program pesantren kilat...
Saatnya kami mengemas barang..
bersiap-siap untuk pulang dan menunggu hari raya Idul Fitri

Sebuah petualangan yang sangat menarik bagi kami di hutan ini..
suka duka selalu bersama..
dan petualangan-petualangan yang akan kami ceritakan kepada teman-teman kelak.

Vulka sedang berusaha mati-matian untuk memasang sepatu.
karna perut yang menonjol, ia kesulitan untuk meraih tali sepatunya..
kami melihatnya tertawa geli.. fu..fu..fu..
Dienza yang melihat kejadian itu menjadi sewot...
dia kesal karna kami meledek Vulka.
sepertinya dienza mulai menyukai beruk angola satu itu.. hmmm..

Kamis, 16 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.20)

Empat hari tlah berlalu..
semua selalu tersenyum dan ikhlas menjalani program pesantren kilat.
meskipun dimalam hari  mereka harus ketakutan dengan suara misterius itu.

Siang kali ini terasa sangat panas.. matahari bersinar terik..
membuat suasana di dalam tenda menjadi gerah..
tidak ada satupun yang sanggup bertahan di dalam tenda..
mereka lebih memilih untuk tidur di bawah pohon atau pun di tempat teduh yang lain.

Kang Alex tengah sibuk meraut ujung kayu menjadi tajam untuk persiapan misi suara misterius..
dia lah yang paling penasaran dengan hal tersebut.

Rabu, 15 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.19)

Sungguh nikmat berbuka puasa..
menahan segala nafsu..
karna nafsu adalah musuh bebuyutan manusia.. 

Terkadang manusia melewatkan sesuatu hal yang penting..
bahwa kebahagiaan terbesar itu adalah..
ketika terlepas dari belenggu nafsu yang menerkam..


Setan yang berkeliaran menggoda iman setiap insan..
membuat manusia jatuh kedalam jurang nista yang dalam..
anehnya... manusia lebih suka dan bahagia berada di dalam jurang tersebut..

Selasa, 14 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.18)

Kukuuuu beruuuuuukkkkkkk....
bunyi ayam berkokok....

loh!
koq gitu bunyinya...?!

kukuuuuu ruyuuuuukkkkkk...
nah itu baru bener...

loh!
koq di hutan ada bunyi ayam berkokok...?!

ternyata itu suara Vulka yang meniru bunyi ayam untuk membangunkan sahur teman-temannya..

Edisi Ramadhan (bag.17)

Selama satu jam mereka berjalan..
tak disangka ternyata mereka tersesat begitu jauh dari perkemahan..
mereka bersyukur masih bisa di temukan.

Cmonk masih teringat wajah wanita tua yang menyeramkan itu..
mata yang besar membuat kelopak matanya tak dapat menutupi.
bibirnya yang keriput dan lusuh bergerak-gerak seolah meracau sesuatu.
seluruh tubuhnya berwarna putih seperti habis terbakar. Semenjak dari goa tadi Cmonk dan Vulka diam tanpa bicara.
kejadian tersebut memukul mental mereka..

Senin, 13 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.16)

Jam menunjukkan pukul 17.31 WIB

Matahari sudah bersembunyi di balik bukit.
dinginnya semakin menusuk ke tulang..

setelah persiapan semuanya..
kamipun berbuka puasa bersama...
dan sholat magrib berjamaah di dalam tenda besar.

Tungku perapian sudah tersusun untuk menghangatkan tubuh malam ini..
kami duduk mengelilingi api tersebut..
dan kang Alex memulai sebuah cerita..

Minggu, 12 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.15)

Bunyi aliran sungai membuat suasana sore itu menjadi dramatis..
setelah semua tenda telah selesai di dirikan..
kami duduk beristirahat menenangkan tenggorokan yang semakin mengering.
pandangan kami menghadap ke arah matahari terbenam..
yang bersembunyi dengan perlahan ke balik perbukitan..
sinarnya membelah cakarawala ufuk barat..

Dienza berjalan kearah sungai dengan membawa periuk besar ukuran jumbo.
Aku: mo masak aer Dien?
Dienza: ga! mo setrika pakaian..
Aku: koq bawa periuk?
Dienza: lagian loe pake nanya!
Aku: buset ... sewot amirrrr....

Kamis, 09 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.14)

Teng teng teng teng......

Bunyi kuali yang di pukul pake kayu...
Dienza di bagian konsumsi berusaha membangunkan teman-teman untuk sahur.

Bangun.. bangun...
beberapa orang telah duduk dan mengucek matanya..
dan ada yang sudah bergerak ke toilet untuk cuci muka..

dan ada yang lebih aneh...
ada yang tertidur di kursi meja makan dengan mulut terbuka lebar..
air liur nya teah menetes banyak ke bahu..
hingga bajunya basah berlendir.
sepertinya dia sudah tidak sabar untuk menyantap sahur..
dari semalam dia duduk disana hingga ketiduran.
tidak lain tidak bukan,, dia adalah Vulka...

Edisi Ramadhan (bag.13)

Ternyata suasana malam di desa Banturan begitu mencekam
tak banyak penduduk yang berkeliaran diluar setelah jam tarawih usai.
hanya beberapa warung yang buka dengan lampu yang temaram.

di sudut lembab di dekat pepohonan bambu..
berdiri sebuah warung lusuh di sebelah pekuburan warga.
warung itu telah berdiri berpuluh tahun yang lalu.
penjaga warung pun adalah seorang ibu tua yang renta.
di warung itu...
dua orang hansip yang terlibat percakapan serius yang sedang menikmati kopi.

Rabu, 08 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.12)

Rerumputan yang hijau membentang luas..
sejenak menenangkan hati meninggalkan hiruk pikuk jakarta yang padat
sungguh indah pemandangan desa itu.
udara yang segar.. sawah membentang luas.. dan hutan yang sangat hijau
bagaikan sang perawan yang belum terjamah.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pukul 13.20
Sam menghentikan bus tepat di depan gerbang sebuah desa
desa itu bernama "Banturan"

Kang Alex selaku pimpinan rombongan segera turun dari bus
untuk menerima sambutan dari pak lurah desa dan beberapa orang pemuda.

Minggu, 05 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.11)

Subuh yang dingin...
setelah menyelesaikan santapan sahur..
kami pun berangkat kemesjid dengan sekaligus membawa perlengkapan keberangkatan ke bogor..

Sesampai di mesjid kami melihat kang Alex sedang memberikan arahan kepada peserta pesantren..

ehm..ehmm... sebelumnya saya ingin mengatakan bahwa program kita kali ini adalah pesantren kilat dengan tema
"Back to Nature with Allah"

jadi saya harap kalian semua menyiapkan segala peralatan yang akan di gunakan untuk camping..
kami sudah menyediakan beberapa keperluan umum seperti tenda,tikar beserta peralatan masak..
untuk info selanjutnya akan kami sampaikan melalui salah satu pelaksana kegiatan.
kita akan berangkat setelah sholat shubuh..

Jumat, 03 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.10)

Panas terik..
oh..menyengat...
oh..membakar...
kuliiiiiit...ku..
ku...liiiiiiiit ku...

Tembang lagu /rif -- salah jurusan ini sangat sesuai untuk dinyanyikan untukku saat ini..
aku baru saja pulang dari kuliah ku dan setengah berlari di gang turban karna kepanasan..
ditambah dengan puasa.. terasa banget letihnya hidup..

sesampai di kontrakan aku langsung membuka baju dan menghidupkan kipas angin ukuran yang paling kenceng.. saking kencenngnya.. bibir ku seperti komeng di iklan motor Jupiter (lebay..)
Cmonk yang baru saja keluar dari kamar mandi terlihat segar..
dia sudah bisa kembali tersenyum setelah permintaan maafnya di terima oleh Vanei.

Kamis, 02 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.9)

Cuaca malam itu begitu cerah..
bulan bersinar penuh..
bintang pun tak enggan menemani sang bulan..
suasana langit sangat mendukung suasana hatiku yang lagi terbakar asmara.

Namun.. di salah satu sudut gang turban..
seorang pemuda duduk termenung gundah gulana..
menatap langit yang cerah dengan tatapan kosong.

tak lain tak bukan.. pemuda itu adalah Aldy Cmonk
dia masih meratapi kesedihannya atas penrnyataan cintanya yang di jawab gantung oleh Vanei.

Rabu, 01 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.8)

Masih berlakukah undangan buka bersama kemarin."kata Zahara.

masih ra.. silahkan masuk."balasku sambil tersenyum.

Terimakasih Tuhan... engkau memberikan warna dalam hidupku yang pudar ini."dalam hatiku.
Tuhan emang selalu adil.. memberikan anugrah ketika umatnya sedang dilanda gundah.
dengan bangga aku mengenalkan Zahara kepada teman-temanku.