Homepage Isi Blog Contact Me

Senin, 22 Oktober 2012

Liga Rombeng (15) "pertandingan pertama"

Jam menunjukkan pukul 14.30 WIB
aku telah bersiap-siap mengenakan kostum tim
dua jam lagi tim Berkat Gigih akan bertanding
ketika aku melangkah keluar kamar.. handphone ku berdering..
satu pesan masuk..

semangat buat hari ini ya...
aku nonton paling depan nih..
semoga menang..

Satu pesan itu membuat semangatku bertambah
dengan tersenyum aku melangkah keluar kamar
dan segera mengambil sepatu bututku

Jumat, 19 Oktober 2012

Liga Rombeng (14) "behel Vulka"

Tet tet teteeeeeeeeeeeeeeeeetttttt...

Bunyi terompet berkumandang memecah kesunyian siang yang panas
Ribuan penonton memenuhi tribun  bersorak riuh
tamu-tamu terhormat berdatangan dengan mobil-mobil mewah
umbul-umbul berkibar menghiasi stadion.

Beberapa stasiun TV terkenal datang untuk meliput turnamen ini.
mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan berita-berita 

Vulka yang sedang bingung tersesat di keramaian
ia terlambat datang karna sesuatu hal yang ia kerjakan tadi pagi
beginilah ceritanya....

Rabu, 10 Oktober 2012

Liga Rombeng (13) "Semakin Dekat"

Suasana istirahat di SMU Harapan Jaya sangat ceria
murid-murid melangkahkan kakinya ke kantin
untuk mengisi bahan bakar untuk pelajaran selanjutnya.
Aku dan Cocis hanya duduk di bangku panjang di depan kelas
bukan tidak merasa lapar.. melainkan tidak punya uang untuk membeli makan.
karna semua uang jajan telah kami serahkan kepada kang Alex untuk pendaftaran Liga Rombeng

Jumat, 05 Oktober 2012

Resensi Film Quimera (Chimera)



QUIMERA (CHIMERA)



Pria itu bernama Borges, seorang kolektor barang-barang antik. Dengan kaca pembesar ia tengah memeriksa sebuah benda, di benda itu tertera tulisan Quimera. Tiba-iba ia didatangi oleh seorang wanita tua yang membawa sebuah benda yang dibungkus kain tua berwarna hijau. Wanita itu memberikan bungkusan itu kepada Borges dan berkata “berikan aku berapa saja untuk ini”. Borges memberikan beberapa keping uang kedalam genggaman wanita tua itu.

Setelah menerima kepingan uang, wanita tua mengatakan sesuatu yang aneh dan berlalu pergi. Borges penasaran dan membuka bungkusan, ia mendapatkan sebuah pisau tua yang berwarna coklat karena berkarat. Ia mencoba mengiris telapak tangannya dengan pisau tersebut, dia tidak menyangka kalau pisau tersebut ternyata tajam, tangannya berdarah. Tiba-tiba ia teringat kata-kata wanita tua tadi, ia segera membungkus pisau itu dan pergi keluar.