Homepage Isi Blog Contact Me

Minggu, 02 September 2012

Liga Rombeng (5) "si Tuan Takhur"

Aku berdiri di podium sambil memegang piala.
suara ratusan penonton yang bersorak menyebut nama ku.
betapa bangganya aku bisa memenangkan turnamen ini.
latihan-latihan berat jadi tak terasa.

RADIE...RADIE.....RADIE...RADIE....!!!

Kami berlari-lari mengitari lapangan sambil menggotong piala.
dan melambaikan tangan kepada penonton.

Tiba-tiba ada seseorang cewe yang mendekatiku
sepertinya dia seorang reporter dari sebuah acara TV.
karna dia bersama seorang lelaki yang sedang memegang kamera.
Reporter: apa kiat-kiat anda untuk memimpin tim ini menjadi juara?
Aku: gampang saja.. yang penting itu proses..
Reporter: maksudnya?
Aku: apabila kita serius berproses dalam melakukan sesuatu.. hasil baik akan segera menyusul.
Reporter: oh.. trus.. apakah kalian semua adalah teman semasa kecil?
Aku: ada beberapa teman kecil. dan ada juga baru kenal..apalagi yang kek timbunan pasir (lirik Dadit)
Dadit: Sialan lo die!!

om om... minta tanda tangannya donk.."kata seorang anak kecil yang mendekatiku.

sini.. mana yang mau di tanda tangan.."kataku.

kami maunya tanda tangan om yang gendut itu."jawab dia sambil menunjuk Dadit.

Dengan angkuh Dadit berjalan di depan ku.

Adek kecil yang maniiiisss... siapa namanya?"tanya Dadit.

Namaku Rani om.."jawabnya.

Oh rani.. yang mana mau di tanda tangani Ran?"tanya Dadit lagi.

Tapi om.. tanda tangannya di muka om yang itu.."ia nunjuk ke kepadaku.

Loh! koq gitu.."Dadit mulai kebingungan.

Aku benci liat muka om itu.. "kata dia..

TIDAAAAK..!!!! "jeritku.

BAH..!! KENAPA ANDA??!"tiba-tiba ada yang membentakku.

Ternyata aku tertidur di kelas..
buku pelajaran basah kena air liurku.

Aku: maaf... pak..*kucek-kucek mata
P.guru: teman anda menyimak dari tadi.. anda malah enak-enakan tidur..
Aku: saya kurang tidur semalam pak..
P.guru: saya tidak butuh alasan anda.. sekarang anda maju dan menyelesaikan soal dipapan tulis!
Aku: baik pak...

Aku melangkah kan kakiku dengan lesu kedepan
pelupuk maraku masih terasa berat.
papan tulis penuh dengan angka-angka.

Aku: ini pelajaran apa sih pak!
P.guru: apa!!!!... anda tidak melihat dipapan tulis angka semua!! ini pelajaran Agama!
Aku: bukannya matematika pak??
P.guru: udah tau pake nanya lagi.!! berdiri anda di depan kelas.
Aku: eeehh pak.. maap maap... saya berjanda pak.. eh bercanda..
P.guru: berdiri!!
Aku: tapi pak !
P.guru: tidak ada tapi-tapian !! berdiri saya bilang !!

Dengan kesal aku berdiri di depan teman-teman sekelas.
mereka tertawa geli melihatku.
pak guru lanjut menerangkan pelajaran.
nama nya Bapak Dika
orangnya gendut dan bermata sipit. (kek cina bantet gitu)
dia emang terkenal guru killer
kami memberikan dia gelar si Tuan Takhur..
karna nama Takhur identik dengan peran pemarah di film-film India.

Alarm tanda pulang akhirnya berbunyi.
kelegaan menghampiri ku.. akhirnya hukuman ini terselesaikan.
aku segera kembali ke tempat duduk.

P.guru: siapa suruh anda duduk!
Aku: kan dah bunyi alaram pulang.
P.guru: hukuman anda belum selesai.. yang lain silahkan pulang.
Aku: saya ada urusan keluarga pak..
P.guru: emangnya anda sudah berkeluarga..??!
Aku: bukan begitu maksud saya pak.. keluarga orang tua saya..
P.guru: itukan urusan orang tua.. kenapa anda ikut-ikutan?
Aku: pak.. plis deh.. ini dah jam pulang..
P.guru: siapa suruh tidur di jam pelajaran saia??!
Aku: saya tidak sengaja pak..
P.guru: sekarang kamu saya berikan tugas.
Aku: aduh pak.. saya ada jadwal latihan bola..
P.guru: anda melawan saya??!
Aku: ti..tidak paakk....
P.guru: sekarang dengarkan saya.. saya akan berikan anda sebuah tugas..
Aku: tugas apalagi sih pak!
P.guru: begini.. anda kan tau ibu Amel guru sejarahkan?
Aku: iya tau pak..
P.guru: nah.. anda harus bisa membuat dia suka dengan saya?
Aku: hah!! saya ga berani pak
P.guru: kalo tidak bisa silahkan terima nilai rendah untuk mata pelajaran saya..
Aku:  eh pak.. bisa..bisa.. saya
P.guru: bagus.. kita mulai dari besok.
Aku: tapi.. bapak gendut dan jelek.. mana mau ibu Amel sama bapak..
P.guru: saya tidak mau tau.. pokoknya atur dia sampai mau sama saya..
Aku: ii..iiya deh pak..

Akhirnya aku diperbolehkan pulang
dijalan aku memutar pikiran untuk menyusun strategi
sesampai dirumah aku langsung mengganti baju..
makan siang dan bersiap ke lapangan untuk latihan.

Sesampai di lapangan aku langsung cerita ke teman-teman persoalan bapak Dika
mereka mengerti dan mau membantu.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------.

Aku: Fandy blum datang ya?
Sam: sepertinya belum die
Aku: kemarin dia juga ga datang.. atau dia menolak ajakan kita?
Sam: bisa jadi..
Aku: ya udah.. besok kita cari pemain lagi..

Aku: oh ya.. Diwa mana nih?
Sam: itu  lah aku tak mengerti bah! dari tadi di tunggu tidak datang-datang!
Aku: tuh anak bener-bener deh.. molor nya ga ketulungan..
Sam: mulai besok sebelum latihan mending kita jemput dia.
Aku: bener tuh.. bila perlu kita bawa kentongan hansip!
Sam: buat apa!
Aku: buat masak kolak!!!!
Sam: BAH!!,, emang bisa bikin kolak pake gituan?
Aku: bisa.. di campur ama pala lo !
Sam: makin gak ngerti aku bah!

Cocis sedang sibuk melatih Dadit
ia keliatan dongkol karna Dadit tidak ada kemajuan sedikitpun.
badannya yang besar membuat gerak dia menjadi lamban.

Cocis: betis doank yang gede.. tendangan melempem..!
Dadit: ya elaa.. namanya juga baru belajar.. gw belum pernah maen bola neh..
Cocis: ngeles aja lu.. kek bajaj.
Dadit: beneran gue cetand.. !
Cocis: lagian kaki lo paha semua!
Dadit: sialan.

Kami pun jadi semangat melihat Dadit berlatih mati-matian dengan Cocis.
hingga tak terasa mentari akan segera tenggelam.
burung-burung satu persatu mulai hinggap di pepohonan.
dengan satu tendangan ku .. maka berakhir lah latihan pada hari ini.

Alex: besok kita harus mencari pemain baru lagi.. waktunya semakin mepet.
Cocis: susah kang.. mo cari kemana lagi.
Cmonk: lo punya temen ga Dit?
Dadit: hmm.. ada dua orang.. tapi ga tau deh apa kalian suka apa ga?
Cmonk: kaga ape2.. yang penting kita punya cukup pemain..
Dadit: nama mereka bono dan onay..
Cocis: besok kita kesana untuk mengajak mereka.
Dadit: oke dah.

Setelah diskusi.. kami pun pulang ke rumah masing-masing.

Malam ini ntah kenapa sedikit panas.
aku berbaring di kasur bututku tanpa mengenakan baju.
kipas angin menemani istirahat ku.

Aku lagi bingung soal pak Dika
bagaimana caranya membuat bu Amel suka dengan dia.

di saat aku tengah memikirkan soal itu.
tiba-tiba handphone ku berdering.
ada sebuah sms yang isinya
"udah tidur die?"

"belum.. ini siapa?"

"kenapa belum tidur?"

"belum ngantuk"

"oh.. aku duluan ya.."

loh... siapa ini???

to be continued

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar