Homepage Isi Blog Contact Me

Selasa, 26 Juni 2012

Why Black (part V)

Matahari meninggi dan bersinar terik
Cuaca desa Pelangi begitu panas
Andes terbangun, dia merasakan pusing.
matanya mengitari setempat

..............

Kenapa aku ada disini..
ughh... kepalaku sakit...
aku harus pulang.. sudah terlambat untuk sekolah.
ayah dan ibu pasti akan memarahiku..

Andes berjalan menuju pulang dengan jalan sempoyongan.
dia berhenti sejenak di sungai untuk mencuci mukanya.

beberapa meter lagi sampai dirumah,
Andes menghentikan langkahnya, dia merasa ragu.

sesampainya Andes di depan pintu,
ia melihat ibunya sedang menangis.

Andes: ibu....

Dienza menoleh kaget,

Anakku.....

Dienza memeluk Andes, berurai air mata tak dapat terbendung dari mata seorang ibu yang merindukan anak semata wayangnya.

Dienza: dari mana saja kau nak...
Andes: maafkan aku bu,, begitu banyak kejadian kemarin..
Dienza: kau tak apa kan?
Andes: aku baik-baik saja. maafkan aku tak bersekolah hari ini.
Dienza: sudah lah.. pergilah mandi.. trus makan.. setelah itu temui ayahmu di menara
Andes: baik bu..

Laut begitu tenang...
Burung camar terbang dengan suka ria diatas permukaan laut yang membiru..
Nelayan-nelayan berlomba mendapatkan ikan..
Dan beberapa turis yang bersantai di pinggir pantai..

Vulkanisol duduk melamun
matanya terasa berat, menjaga menara sudah terasa berat untuk orang seusia dia.

Andes: ayah..
Vul: hei jagoan.. dari mana saja kau?tak pulang..
Andes: pergi bersama beberapa teman yah..
Vul: sini lah.. duduk di pangkuanku..

Andes beringsut mendekati ayah nya dan duduk di pangkuannya.

Vul: kau lihat burung-burung yang berterbangan diatas laut itu..
Andes: iya yah..
Vul: mereka berlomba-lomba mencari makan.. karna tak ada rezeki yang didapat dengan hanya menunggu..
kau ku sekolahkan untuk mendapat sesuatu yang berharga, dan bisa kau pergunakan kelak..
Andes hanya terdiam.
Vul: berbeda seperti nelayan itu.. nelayan bekerja mencari makan untuk anak dan istrinya.. sama sepertimu apa bila kau sudah berkeluarga kelak.
Andes: iya Ayah.. aku mengerti.
Vul: bagus.. ini baru jagoanku.. raih lah cita-citamu..

terdengar suara Dienza yang memanggil Andes untuk makan..

Andes: aku makan dulu yah..
Vul: ya.. (sambil tersenyum).

setelah makan Andes bermain ke pantai, untuk melihat para-para turis.
dia melihat ada sepasang insan yang sedang bermadu kasih di atas batu karang.
Andes berjalan pelan mendekati mereka dan mencuri dengar perbincangan mereka.
dia bersembunyi di balik batu karang.

Sofian: adinda.. kakanda ingin mengatakan sesuatu kepadamu..
Vani: kalau saja adinda berhak mengetahuinya.. adinda mendengarkan dengan suka cita..

wew.. formal banget bahasa mereka"kata Andes dalam hati.

Tiba-tiba perbincangan terhenti, Sofian terdiam dengan muka memerah.

Vani: kakanda..
Sofian: ya adinda..
Vani: katakan lah yang hendak kakanda katakan.. meskipun bimbang..  adinda akan senansiasa mendengarnya.
Sofian: begini adinda.. (tiba-tiba terdiam lagi)
Vani: katakanlah kanda (mulai ga sabar)
Sofian: sekian lama kakanda mengenal adinda.. hati kakanda semakin  gimanaaa gitu..
Vani: apa sih.. (Vani sudah mengetahui gelagat Sofian yang ingin menyatakan cinta)
Sofian: kakanda malu (sambil menutup mukanya dengan kedua belah tangan)

Vani memegang tangan sofian  dan membuka nya, hingga mata mereka saling bertatap..
dan Vani pun berkata Tatap Mata Saiaaa... tatap mata saia.. tatap mata saia.. (emangnya acara hipnotis)

Vani: kakanda.. adinda tau kakanda ingin menyatakan cinta kepada adinda..
Sofian: loh.. siapa bilang? aku malah mau bilang kalo aku udah punya pacar..

PLAK!

satu tamparan mendarat ke pipi Sofian.. dan Vani berlalu pergi dengan berurai mata..
Sofian kesal dan meludah..
Cuihh!
air ludah itu mengenai tepat di muka Andes..

Andes: heh bang.. kalo meludah liat-liat donk..
Sofian: ASTAGA..! kirain tong sampah kelurahan.. habis situ item..
Andes: sialan nih..
Sofian: maaf maaf...
Andes berlalu pergi dengan sakit hati...

Senja telah berlalu..
Andes bermenung seorang diri di jendela kamarnya...
hanya bintang bertebaran yang menemani malam sepinya..

terlintas di benakknya kejadian sore tadi,
ketika sepasang kekasih bertengkar..
dia tersenyum sendiri
kapan kah aku akan seperti itu juga ya"dalam hati.

To be continued



1 komentar: