QUIMERA (CHIMERA)
Pria itu bernama Borges, seorang
kolektor barang-barang antik. Dengan kaca pembesar ia tengah memeriksa sebuah
benda, di benda itu tertera tulisan Quimera. Tiba-iba ia didatangi oleh seorang
wanita tua yang membawa sebuah benda yang dibungkus kain tua berwarna hijau.
Wanita itu memberikan bungkusan itu kepada Borges dan berkata “berikan aku
berapa saja untuk ini”. Borges memberikan beberapa keping uang kedalam
genggaman wanita tua itu.
Setelah menerima kepingan uang,
wanita tua mengatakan sesuatu yang aneh dan berlalu pergi. Borges penasaran dan
membuka bungkusan, ia mendapatkan sebuah pisau tua yang berwarna coklat karena
berkarat. Ia mencoba mengiris telapak tangannya dengan pisau tersebut, dia tidak
menyangka kalau pisau tersebut ternyata tajam, tangannya berdarah. Tiba-tiba ia
teringat kata-kata wanita tua tadi, ia segera membungkus pisau itu dan pergi
keluar.
Diluar turun hujan lebat, Borges
melihat seorang wanita di perkosa oleh beberapa pria. Karena ia berniat
menolong wanita itu, Borges menikam salah satu dari pria itu dengan pisau yang
ia dapatkan dari wanita tua tadi. Tikaman itu telak mengenai leher pria itu,
Borges terkejut dengan keberaniannya sendiri dan ia langsung berlari ketakutan.
Ia terus berlari didalam hujan,
ia dikejar oleh dua orang pria lainnya. setelah ia merasa telah jauh dari dua
pengejarnya, ia segera memasuki sebuah saluran pembuangan jalan dan
bersembunyi.
Diadalam sebuah penjara terdiam
dua orang lelaki, seorang pria gendut yang tengah sibuk memetikkan gitar
tuanya, pria itu mempunyai sebuah bekas goresan benda tajam di pipinya.
sedangkan lelaki satu lagi itu ialah Borges yang menceritakan kisah hidupnya
disebuah penjara dengan mesin ketiknya,.
Setelah merasa letih, Borges
tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat seorang wanita sedang bercerita
dengan seorang pria berambut panjang, wanita itu menggenggam tangan lelaki itu.
Ia memperhatikan wanita itu dengan seksama, ia mengenali wajah itu. Wajah
seorang wanita yang diperkosa oleh beberapa pemuda yang salah satunya ia tikam.
Ia merasa perlu beristirahat
untuk kematiannya. Ia dibangunkan oleh seorang petugas penjara yang mengatakan
bahwa eksekusinya hanya tinggal lima menit.
Ia dibawa oleh sang eksekutor
ketanah lapang, pria itu menggemggam sebuah pistol dibelakang Borges. Borges
berlutut membelakangi pria itu, dan pria itu mengarahkan pistol kebelakang
kepala Borges. Si pengeksekusi menanyakan permintaan terakhir Borges. Borges
berkata “menghentikan waktu untuk menyelesaikan ceritaku”. Ia menutup matanya
dengan rasa takut akan kematian. Namun bunyi letusan pistol tak terdengar, ia
membuka matanya dan menoleh kebelakang. Sang eksekutor terdiam dengan
menggenggam sebuah pistol yang mengarah kepadanya.
Borges tidak menyangka ternyata
permintaan terakhirnya terkabul. Ia segera berlari ke penjara dan melanjutkan
ceritanya.
Borges merasa sangat letih, ia
berjalan kesebuah lorong dan mengambil beberapa potongan kardus untuk menjadi
alas tidurnya. Ia kembali ke mimpi dimana ia melihat wanita yang diperkosa
sedang bercerita dengan seorang pria berambut panjang. Namun, yang ia lihat
pria itu bukan dengan seorang wanita.
Melainkan dengan seorang pria berbadan besar yang ia bunuh. Borges terkejut dan
mencoba mendengar pembicaraan mereka, namun ia tak bisa mendengarkan apa-apa.
Tak lama setelah itu, pria berbadan besar itu pergi.
Borges mendekati pria berambut
panjang dan duduk dihadapannya. Pria itu mengaku bernama Jesus dan berkata
kepada Borges “kematian bisa datang kapan saja kepada siapapun”. Setelah
sedikit pembicaraannya, Borges meninggalkan Jesus .
Ia bejalan kesebuah lorong yang
sama dimana ia tertidur, Borges diikuti oleh seseorang, Ia menoleh dan melihat
seorang pria berbadan besar. Ia mengenali bahwa pria itu adalah orang yang ia
tikam waktu itu. Pria berbadan besar itu menggenggam sebuah pisau yang sama
dengan pisau yang ia gunakan untuk menikam leher pria itu. Borges berlutut dan
mengangkat tangannya memberikan isyarat menyerah. Pria itu mendekati Borges dan
menikamkan pisau itu kedada Borges. Pria itu pergi meninggalkan Borges yang
kesakitan.
Dalam sakitnya ia melihat seorang
pria berjalan mendekatinya mengambil pisau itu dan berlalu pergi. Borges merasa
yakin kalau itu adalah Jesus.
Letusan pistol terdengar dan
sebuah peluru bersarang dipunggung Borges. Borges terjatuh kedepan dan tewas
seketika.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar