Homepage Isi Blog Contact Me

Minggu, 12 Agustus 2012

Edisi Ramadhan (bag.15)

Bunyi aliran sungai membuat suasana sore itu menjadi dramatis..
setelah semua tenda telah selesai di dirikan..
kami duduk beristirahat menenangkan tenggorokan yang semakin mengering.
pandangan kami menghadap ke arah matahari terbenam..
yang bersembunyi dengan perlahan ke balik perbukitan..
sinarnya membelah cakarawala ufuk barat..

Dienza berjalan kearah sungai dengan membawa periuk besar ukuran jumbo.
Aku: mo masak aer Dien?
Dienza: ga! mo setrika pakaian..
Aku: koq bawa periuk?
Dienza: lagian loe pake nanya!
Aku: buset ... sewot amirrrr....


Air yang jernih memenuhi periuk besar yang di bawa oleh Dienza
hanya dengan satu kali nafas..
herghhh..!
Periuk itu terangkat dengan mudah ke atas kepalanya..
seketika kami takjub dengan apa yang kami lihat di depan mata..
seorang wanita dengan kekuatan gorila..
panci besar itu bagaikan sebuah kertas di atas oto tangannya..

wuaaaaaaaaaaaaaaaauw.."seru kami serentak melihatnya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sementara tak jauh dari lokasi tenda.

Dengan lagak seperti Rambo..
Cmonk memegang parang dan menebas apapun yang menghadang jalannya.
Sedangkan Vulka mencari kayu bakar dengan menggunakan penciumannya yang tajam
(ini Vulka apa herder sih!)

Srek ..... srek....

Cmonk: bunyi apa tuh!
Vulka: monk...monk... balik yuk..
Cmonk: gila loe.. kayu yang kita kumpulkan masih sedikit.
Vulka: Tapi itu bunyi apa?
Cmonk: ga tau gue..
Vulka: gimana kalo itu binatang buas!?
Cmonk: jangan pikir macem-macem deh.. ayo lanjut!

Sreeeeekkkk......srekkkk....

Suara itu semakin terdengar horor..
Secara pelan mereka mendekati sumber bunyi tersebut.
bunyi itu berasal dari balik kayu yang sudah terbaring mati di tanah.
dengan jantung yang berdegup kencang mereka mengumpulkan keberanian melihat lebih dekat.
Cmonk melongokkan kepalanya ke balik kayu itu..

Tiba-tiba sesuatu berkelebat dengan cepat menghampiri muka Cmonk..

Miiiiaaaaaauwwwwww....

sebuah cakaran mendarat di tepat hidung Cmonk...

Adddddaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....."jerit Cmonk

kucing itu segera berlari..

Kucing sialan !"seru Cmonk..

Vulka: koq bisa ada kucing dalam hutan ya..
Cmonk: iya nih.. padahal tadi keknya kucing rumahan.

Mereka memutar kepala untuk meilhat sekitar.
mata mereka tertuju pada sebuah gubuk tua..
gubuk itu terlihat tua dan mengerikan

Cmonk: gubuk siapa tuh di tengah hutan gini!?
Vulka: gubuknya pak Burhan tuh..
Cmonk: koq loe tau?!
Vulka: nebak aje..
Cmonk: calan loe.. gue kira beneran!
Vulka: lagian lu malah tanya gw..

di depan gubuk itu terlihat kucing yang mencakar cmonk tadi sedang sibuk menjilat kakinya.

kkkuuurang ajaaarrr! "Cmonk lari mendekati gubuk itu ..

Jangan Monk! "sahut Vulka sambil menahan lengan Cmonk.

Cmonk: kenapa vul?
Vulka: lu liat dulu donk.. gubuk itu terlihat angker..
Cmonk: iya juga sih.. tapi gue penasaran... liat bentar yuk.
Vulka: bentar aja ya..
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Vanei: tungku untuk memasak udah siap nih
Dienza: kayu bakarnya mana?
Vanei: Vulka dan Cmonk masih sedang mencarinya..

Sementara itu kami di tenda telah lama menunggu mereka yang tak kunjung nongol.
beberapa pemuda akhirnya mencari kayu bakar dengan parang yang lain.
Aku masih sibuk membereskan dalam tenda.. memasang alas tenda agar tak kedinginan malamnya.

Selang beberapa menit pemuda-pemuda itu kembali dengan membawa potongan kayu yang cukup dipakai untuk memasak air.
Mereka membakar kayu itu.. dan meletakkan periuk ke atas tungku.
Zahara dan Vanei sedang sibuk mempersiapkan bumbu masak.

Alex: kita hanya mengandalkan jam disini.. karna suara mesjid tidak terdengar...
Zahara: bukankah sebentar lagi waktu solat Asar?
Alex: iya.. silahkan yang mau adzan..

Seorang pemuda maju dan menghadap kiblat..
Suaranya yang lantang mengumandangkan seruan Sholat kepada umat.
sementara yang lain segera bergegas ke sungai untuk mengambil air wudhu.

Air yang bersih, segar dan dingin..
membuat letih menjdai bersemangat.
tak lama terdengar khomat..
dan akhirnya mereka berbaris menjadi makmum dibelakang Imam Alex.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sementara itu....
disebuah tempat yang lumayan jauh dari perkemahan.

Vulka dan Cmonk tengah berjalan berjingkat-jingkat mendekati gubuk renta.
Wajah mereka pucat pasi karna ketakutan..
namun ketakutan mereka tak berdaya oleh rasa penasaran mereka yang begitu besar.
tiga meter dari pintu gubuk renta yang sedikit terbuka..
mulai terlihat suasana gubuk itu semakin mencekam..

mereka terus maju dan saling berbisik..

Vulka: bener nih tidak apa kita deketin gubuk itu monk?
Cmonk: udah lu tenang aja.. kita liat dulu..
Vulka: gw udah takut neh..
Cmonk: lo tau ga!?
Vulka: apa?
Cmonk: gue takut juga kiruuuunnnn....
Vulka: lah trus napa lu masih mau deketin?
Cmonk: penasaran aja.. mana tau ada harta karun..
Vulka: harta karun gigi lu melengkung..
Cmonk: calan..loe kira gigi due tikungan cawang..
Vulka: heheee.. *ketawa yang dipaksakan karna ketakutan.

Satu langkah lagi mereka hampir mendekati pintu gubuk itu..
kucing itu melihat mereka berdua dengan tatapan yang sangat marah..
sesaat Cmonk dan Vulka menghentikan langkah..
takut kucing itu akan menerkam..

Vulka meraih ranting panjang dan mengusir kucing itu..
kucing itu marah dan lari masuk kedalam gubuk.
Cmonk memberi tanda ke Vulka untuk maju lagi..
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

Setelah sholat usai...
Kang Alex menjelaskan beberapa program Acara yang akan di lakukan satu minggu kedepan.
dia mepresentasikannya dsengan papan tulis kecil yang sengaja di bawa untuk belajar.
Alex: saya sudah menulis schedule acara kita kedepan..
Aku: siap kang!

Setelah semua kelar di bicarakan..
Zahara mendekatiku..

Zahara: radie ga kahawatir sama Cmonk dan Vulka?
Aku: mereka berdua udah gede.. ga ada yang perlu di khawatirkan..
Zahara: tapi mereka belum pulang sejak tadi siang lhoo..
Aku: lagian ga bakalan ada yang ganggu mereka koq!
Zahara: kenapa gitu?
Aku: liat aja muka cmonk dah kek piso daging...
Zahara: huh... kalo mereka tersesat?!
Aku: itu malah ga bakalan terjadi..!
Zahara: kenapa begitu?
Aku: muka Vulka kek kompas hutan ra..! wkwkwk
Zahara: ish jahad radie ne..

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cmonk dan Vulka masih sibuk dengan petualangan mereka yang mendebarkan.
Tak terlihat apa-apa dalam gubuk itu.. Gelap gulita..

Krieeeetttt...........! "bunyi pintu itu ketika Cmonk mencoba mendorongnya dengan perlahan.

Buset... bunyi pintunya sama kek bunyi ngorok loe Vul!"bisik Cmonk.

Calan lu.. sempat-sempatnya bercanda dalam keadaan gini.."balas Vulka.

Mereka melanjutkan mencari sesuatu didalam gubuk itu..
sedikit lagi pintu gubuk itu terbuka sepenuhnya..

Kriettttttt............

hi...hi....hi...hiiiiiii.... siii...iiilah..

Suara yang sangat mennyeramkan...
suara itu seperti seorang perempuan yang tercekik.

mereka tercekat dan mundur selangkah..

bunyi apa ii...iittuuu mmoo..ooonk."bisik Vulka bergetar.

mereka mendekatkan wajah ke dalam gubuk..

Tiba-tiba didepan mata mereka..
terbujur sesosok tubuh renta yang terdiam di sebuah kursi goyang..
kulit keriput dan pakaian yang compang camping..
matanya yang sayu.. dan gigi nya yang kehitaman..
tangannya yang lemah dan kuku jarinya yang panjang...

Tiba-tiba sesosok mengangkat kepalanya dan mendelik menghadap Cmonk dan Vulka..
Hih,,,hih,,,,hih....hih.....!
suara tertawa nya sungguh terdengar angker... namun ekspresi wajahnya dingin tanpa senyum

Huwaaaaaa......! jerit Cmonk..
Cmonk lari terbirit-birit tanpa menoleh kebelakang....

Tunggu monk! sialan lu maen tinggal aja..."seru Vulka sambil berlari mengejar Cmonk.
Mereka terus berlari dan berlari dengan membabi buta..
nafas yang tersengal-sengal tak dapat menghentikan lari mereka...
ketakutan yang amat sangat tengah mendera mereka.

Gedebukk!!

MONK TOLONG GW... KAKI GW DITARIKNYAAAAA!!!
huuu....uuuuuuuuuuu..moo..oooonk...."Vulka hampir menangis.

MOOONK..!!!!!!

Cmonk menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang..
ia mendekati Vulka dan menghela nafas panjang..
hufffttt....

Cmonk:  Eh kabel kulkas! kaki loe itu nyangkut di pohon..
Vulka: masa sih monk..
Cmonk: liat aje sendiri...
Vulka: eh iya... hehe..
Cmonk: payah nih lembung beruk!
Vulka: keknya kita udah aman disini..
Cmonk: iya nih .. istirahat dulu lah..
Vulka: loh! kita tadi ga lewat sini monk!!


to be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar