Saatnya kami mengemas barang..
bersiap-siap untuk pulang dan menunggu hari raya Idul Fitri
Sebuah petualangan yang sangat menarik bagi kami di hutan ini..
suka duka selalu bersama..
dan petualangan-petualangan yang akan kami ceritakan kepada teman-teman kelak.
Vulka sedang berusaha mati-matian untuk memasang sepatu.
karna perut yang menonjol, ia kesulitan untuk meraih tali sepatunya..
kami melihatnya tertawa geli.. fu..fu..fu..
Dienza yang melihat kejadian itu menjadi sewot...
dia kesal karna kami meledek Vulka.
sepertinya dienza mulai menyukai beruk angola satu itu.. hmmm..
Sementara itu..
Cmonk: Vann.....
Vanei: ya Monk..
Cmonk: aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu..
Vanei: oya..! tentang apa... silahkan..
Cmonk: hemm.. anu.... setelah satu minggu belakangan berjalan...
Vanei: ya......?
Cmonk: a..ak..ku.. ingin ki..ta..
Eh keranjang salak! ini dah mau jalan malah mojok disana!"panggil Vulka.
Yuk monk!?"ajak Vanei.
Kamvret neh si Vulka.. hampir aja gue mo nyatain perasaan sama si Vanei."dalam hati Cmonk.
Cmonk pun segera menyusul Vanei dengan perasaan dongkol.
entah kapan ia akan mendapatkan kesempatan seperti itu lagi.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Alex: Kata jenk cocis.. jalan masuk dan jalan keluar hutan beda..
Vulka: berarti kita harus menyusuri aliran sungai donk..
Alex: ya emang harus gitu..
Kami mengambil arah memutar dari arah pertama kami datang. menyusuri aliran sungai..
Siang itu cerah.. tak terasa begitu panas..
pemandangan-pemandangan hutan terlihat jelas..
hutan yang menghijau..
aliran sungai yang jernih dengan ikan-ikan yang berenang didalamnya.
burung-burung yang hinggap di pohon untuk beristirahat.
sejuk mata memandang sekeliling..
Setengah jam lamanya kami berjalan..hingga kami sampai di sebuah gubuk yang reyot..
kami berhenti tepat di dpan gubuk itu.
gubuk itu masih terlihat sama ketika Cmonk dan Vulka melihat waktu tersesat.
ada sepasang mata liat mengintai kami dari dalam..
kang Alex mendekati gubuk itu dan mencoba untuk mengetuk pintunya..
Cmonk: Jangan kang !
Alex: kenapa?
Cmonk: inilah gubuk yang kami ceritakan kepada kalian..
Vanei: wah seram juga gubuknya..
Dienza: ga nyangka ada orang yang tinggal dalam hutan ini..
Cmonk: penghuninya seram Dien..
Tibalah kami di sebuah muara sungai..
muara ini lah yang membatasi hutan dengan desa...
untuk mencapai desa kami harus menyebrangi sungai itu..
melalui bebatuan yang licin kami berjalan pelan.
Aaaw...
Zahara limbung...kaki nya terpeleset di batu licin..
Tangannya reflek memegang lenganku agar tidak terjatuh..
Maaf.."katanya dan dengan cepat ia langsung melepaskan pegangannnya..
Dia langsung berjalan cepat kedepan tanpa menoleh ke arahku..
sepertinya dia malu..
Entah berapa kali aku tersandung batu kecil karna tak bisa mengalihkan pandanganku ke punggung zahara.
meilhatnya saja sudah membuat jantung berdegup kencang..
Ternyata begini rasanya kalo lagi kasmaran .. semua jadi lebay...
perasaan takut akan kehilangan..
hasrat hati yang ingin selalu berada di sebelahnya.
sebuah dorongan yang sangat kuat ingin menyatakan perasaan kepadanya..
aku terus menghayal tentang dia..
Tanpa sadar aku menarik lengan Zahara ..
Aku suka Zahara !"kataku tiba-tiba.
Zahra terkejut dan terdiam..
LOH!
Maaf... reflek ra... aku ga sengaja..."aku gugup setengah mati..
What!!!... sungguh lancang aku berkata begitu...bisa-bisanya aku ga sadar tiba-tiba memegang tangannya..mana nyatain perasaan lagi !..aduhh..."dalam hatiku
Betapa malunya aku..
dengan segera kulepas tanganku..
Aku: ma..ma...maaf... ra... ga se..se...nga...aja..
Zahara: ga pa die..
Aku: aduh... jadi ga enak nih... maaf ya...
Zahara: beneran juga ga apa...
Aku: bukan begitu ra..
Zahara: ............
Aku: loh !... maksudnya beneran juga ga apa itu apa??
Zahara: ga ada siaran ulang!
Senyum sumringah mekar di bibir ku..
wajah ku terasa panas karna malu..
ternyata Zahara menyambut perasaan ku.. aduh senangnya...
sepanjang jalan aku selalu memandang dia..
Pukul 17.35 kami tlah sampai di desa Banturan.
suara riuh para warga menyambut kepulangan kami.
Lurah: bagaimana programnya kang?
Alex: alhamdulillah lancar pak lurah..
Lurah: terimakasih atas bantuannya ya kang.
Alex: jangan sungkan pak...
Lurah: saya mengundang akang dan semuanya untuk berbuka puasa di rumah saya..
Alex: sebuah tawaran yang sangat bagus.
Lurah: mari kerumah saya..
Bus telah menunggu stand by di depan balai desa.
Sam sedang asik tertidur di bangku sopir.
tampaknya dia lelah menunggu kedatangan kami.
Cmonk: heh pentungan hansip..! bangun loe..
Sam: bah... lama kali kalian.. aku sudah bosan menunggu dari tadi..
Sam langsung membuka bagasi barang.
dug...dug...dug...
Vulka: rasanya sudah lama sekali ga dengar bunyi bedug..
Cmonk: iya nih.. alhamdulillah ya.. sesuatu..
Vulka: pokoknya gw mo makan sepuasnya...!
Cmonk: emangnya kapan loe ga makan sepuasnya..
Vulka: waktu kita tersesat..
Cmonk: oh iya... kenangan pahit itu vul.. hiks..
Vulka: iya monk.. hu huuuuu...
mereka berpelukan dalam tangis..
semua mata melihat mereka berdua dengan heran..
Setelah menyelesaikan buka puasa bareng di rumah pak lurah..
kami beramai-ramai pergi ke mesjid untuk sholat magrib berjamaah..
Cmonk: ladies first..
Vanei: terimakasih..
Vanei melangkah naik ke dalam bus..namun terpeleset dan jatuh kebelakang..
dengan sigap Cmonk menahan tubuh Vanei hingga jatuh kedalam pelukan Cmonk.
Vanei terkejut dan terkesima dengan reflek Cmonk menangkap tubuhnya.
mata mereka langsung saling bertatap.
Cmonk: aku ga mau membuang-buang waktu lagi..
Vanei: .............
Cmonk: aku suka kamu.. aku harap kamu bersedia menjadi pacarku.
Vanei terdiam di dalam pelukan Cmonk.
lama mereka bertatapan.. hingga ia melepaskan diri dari pelukan itu..
Apa salahnya kalo menjalaninya bersama kamu monk... pasti akan jadi menarik... "kata Vanei.
jadi? "tanya Cmonk.
Saya terima kamu jadi pacar saya "balas Vanei.
Aku: cieeeee cieeeeeeee............
Vulka: ihiirrrrrrrrrr......
Cmonk melompat kegirangan hingga tanpa sadar dia menggigit pintu bus..
BAH.. Senang sih senang... napa pula kau gigit pintu bus ku !"bentak Sam.
eh..eh... maap sam... hilang kontrol gue.." kata Cmonk
sorak riuh dari dalam bis melihat kejadian romantis antara Cmonk dan Vanei.
Melihat kejadian itu Vulka langsung menoleh ke Dienza.
Dienza langsung membelalakkan matanya.
Dienza: Apa!
Vulka: hehe... ga koq... aku punya pantun nih buat mu..
Dienza: mana...
Vulka langsung berdiri di dalam bus dan berteriak..
Oi semua.. dengerin gw punya pantun untuk dienza nih..."teriak Vulka
manaa...manaa.....mana "sorakan riuh dari teman-teman..
Burung kenari burung gelatik
Hinggap sebentar diatas batu
Hai Dienza yang cantik
Maukah kamu jadi pacarku
ihiiiiiiiiiirrrr...........................
Cuwiwiiiiittttt...............
balas.. balas... balas..."kami bersorak.
Beli timun di pasar rebo
Jangan lupa untuk di timbang
Meski tubuhmu sebesar kebo
Jadi pacarmu akan terasa senang
Vulka meloncat kegirangan...
Teman-teman bersorak kembali mendengar balasan Dienza.
Sam tersenyum dan mulai menginjakkan pedal gas..
dengan lambaian tangan dan senyum..
kami pergi meninggalkan warga dan desa Banturan.
Cmonk tak henti-hentinya bercerita ke Vanei tentang petualangan-petualangannya.
Vanei pun mendengarkan nya dengan antusias dan semangat.
seperti sedang mendengarkan diskon di mall-mall.
Vulka tlah hanyut di dalam mimpinya..
ia tertidur pulas di bahu Dienza.
sepertinya Vulka sedang bermimpi indah menyandar ke sofa yang empuk dan lembut.
meskipun sedikit asam karna bau ketiak..senyuman tetap menghiasi wajah Vulka.
sedangkan Dienza misuh-misuh karna bahunya telah basah oleh air liur Vulka.
Hadehhh.. bisa lapuk neh baju gw kena zat asam nih..."dalah hati dienza sambil memperhatikan air kental dari sudut bibir Vulka.. (itu bibir apa pembuangan limbah pabrik...wkwk)
Sam kebut-kebutan di jalan tol..
ia mengendarai dengan sangat cekatan.. (tak salah lagi kalo supir Medan)
POOOOOMMM..POOOMM.."bunyi klakson.
MINGGIR KAU UCOK!! KU ANTUKKAN GIGI KAO KE TEMBOK NANTI! Sam makin menggila.
kami sampai lebih cepat daripada jam biasanya..
Ssssshhh..... "pintu otomatis bus terbuka..
Gubrak..!!
Aku langsung meloncat keluar..
Ohekkssss...!
Cmonk: ya elah.. tampang kek tyson merengut bisa muntah naek mobil..
Vulka: payah nih kerak knalpot....
Aku: ughh,,, sialan lu pada.. bantuin napa..!
Sam: lemah kali kau bah!
Aku: lu bawa mobil kek orang kesetanan... dasar siluman..
Sam: hak hak hak..
aku masih duduk di trotoar.. badanku masih terasa lemes karna muntah tadi.
satu-persatu mereka turun dari bus.
Semua telah memegang dan membawa barang masing-masing..
hingga turunlah gadis pujaan ku Zahara..
ia tengah kesulitan membawa barang bawaannya..
Aku: bolehkah aku membawa barang zahara.
Zahara: radie pasti capek.. lagipula jalan rumah kita berbeda..
Aku: tak apa.. dengan senang hati aku akan melakukannya..lagipula barangku tak banyak.
Zahara: ya udah.. yuk laa... Zahara juga pengen jalan bareng radie..
Vulka: kenapa bajumu basah dan bau ?
Dienza: eh malah nanya nih puntung ji sam su.
Vulka: hehe.. kecape'an yang...
Dienza: yang pala loe peyang... bawa nih tasku yang..
Vulka: loh!.. dipanggil yang juga.. isshhh jadi tersipu...
Dienza tersenyum melihat beruk...eh...Vulka yang sudah menjadi orang terpenting di hatinya.
meskipun dia sangat rakus.. tapi ada sisi baik yang terlihat dari matanya..
Dienza tak agi memikirkan beruntung atau sialnya ia jadian sama Vulka.
mereka berdua berjalan pulang bareng tanpa menghiraukan kami yang masih disibuk menurunkan barang.
Cmonk: Calan nih si kutu beras.. bukannya nolongin..
Vanei: udah monk... kalo marah-marah ntar batal puasanya..
Vanei menyeka keringat Cmonk dengan kedua tangannya..
Cmonk tersipu malu dan..
wajahnya memerah.. (itu bohong!!.. drogba mana kliatan kalo pipinya merah)
Cmonk: makasih ea Van... kamu baik banget..
Vanei: iya sayang...
mereka pun berjalan pulang berdua..
Aku: ada satu hal yang ingin aku coba di dunia ini mulai sekarang..
Zahara: apa itu die?
Aku: mencoba menetapkan hatiku untukmu ra..
Zahara: emang bisa?
Aku: bisalah..
Zahara: zahara ga bisa membedakan radie mana yang serius mana yang ga..
Aku: koq gitu!?
Zahara: ya iyalah.. Radie suka bercanda..
Aku: setelah satu minggu lamanya.. hatiku jadi semakin mantap.
Zahara: .............(deg-degan)
Aku langsung memutar posisi menghadap tepat di depan zahara.
mata kami saling bertatap.. Zahara sesekali membuang muka karna malu..
Aku menghentikan langkah dan memasang tampang serius.. (kek..bisa aja,,,haha)
Aku: aku suka dengan gadis menarik sepertimu.. membuatku ingin lebih tau semua tentangmu..
Zahara: .........
Aku: menyukaimu adalah hal terbaik yang pernah kulakukan..
Zahara: udah die... zahara malu ah..
Aku: biarkan aku menyukaimu sekarang dan seterusnya..Zahara.. mau kah jadi pacarku ?
Zahara: die..
Aku: ya ra..
Zahara: zahara sudah menyukai radie sejak lama.. cuma zahara ga berani mengungkapkannya..
Aku: kenapa?
Zahara: karna hal seperti ini adalah pertama kali dalam hidup zahara..
Aku: .........?
Zahara: Zahara belum pernah pacaran..
Aku: wow.... aku yang pertama... ini merupakan anugrah bagiku ra..
Zahara: zahara harap.. radie serius dalam menentukan pilihan.. jangan plin plan..
Aku: ya ra.. aku akan berusaha.. jadi gimana ?
Zahara: mari kita jalani dengan jalanNya...
Aku: berarti zahara juga suka aku kan???!
Zahara: suka suka suka...
yihuuuuuuuuuuuuuuuu..."teriak ku membuncah di dalam gang Turban..
Lima belas menit berjalan kami telah sampai di depan rumah Zahra..
Zahara: mau mampir untuk secangkir kopi?
Aku: ga usah ra.. Zahara pasti capek.. istirahatlah.. aku akan pulang..
Zahara: ya udah.. hati-hati.. ya
Setelah memberikan barang Zahra yang aku bawa..
aku berdiri di luar pagar
menunggu gadis yang aku sayang masuk kedalam rumah..
Zahara: oh ya.. jangan lupa sholat isya die..
Aku: iya ra..
Gadis itu masuk kedalam..
sebelum membuka pintu.. ia menoleh dan memberikan senyuman..
senyuman yang beda pastinya.. senyuman itu seakan menyampaikan suatu kata..
"Temuilah aku esok hari dan seterusnya
Dibawah sinar rembulan dan bintang.
deru angin kebahagiaan menyapu wajahku..
jangkrik pun berbunyi riang
seakan mendukung suasana hatikku.
Darahku bergejolak..
jantungku berdetak kencang..
perasaanku tak menentu...
keringatku menetes..
menahan sesuatu yang tak tertahankan..
rasanya seperti ada dorongan kuat yang ingin keluar dari tubuh ini...
Kamvret... sesak boker gw... ughh.." aku berlari kearah kost..
Sesampai di kostan..tanpa basa basi aku ngibrit ke kamar mandi..
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku langsung meloncat indah ke kasur bututku
memandang langit-langit kamar seraya membayangkan wajah dia.
hingga lamunan membuatku tertidur lelap
dan membawaku kedalam mimpi yang indah...
Cmonk melamun dijendela kamar kesayangannya..
cahaya temaram lampu jalan membuat wajah cmonk agak sedikit terlihat.
ia menatap bulan yang bersinar terang..
seterang hatinya yang di penuhi aura asmara..
Sementara Vulka sedang termenung di ruang tengah..
matanya menatap jauh ke sebuah tembok kosong..
dengan tangan yang terus bergerak menyuapkan kerupuk kedalam mulutnya
terlihat ia tengah memikirkan seseorang...
Ternyata..
Kebahagiaan takkan lari kemana apa bila kita berusaha mendekatinya..
meskipun jatuh.. segeralah bangkit.. dan kejar lagi apa yang diinginkan.
jangan hanya menunggu.. lakukanlah dengan kata-kata dan tindakan..
Tersenyumlah meskipun di dalam hati ini sangat sakit..
karna tersenyum bisa membuat kita bangkit dari penyesalan..
dan juga mengobati hati orang lain yang sedang terluka..
-------------------The End------------------

Tidak ada komentar:
Posting Komentar