Rerumputan yang hijau membentang luas..
sejenak menenangkan hati meninggalkan hiruk pikuk jakarta yang padat
sungguh indah pemandangan desa itu.
udara yang segar.. sawah membentang luas.. dan hutan yang sangat hijau
bagaikan sang perawan yang belum terjamah.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pukul 13.20
Sam menghentikan bus tepat di depan gerbang sebuah desa
desa itu bernama "Banturan"
Kang Alex selaku pimpinan rombongan segera turun dari bus
untuk menerima sambutan dari pak lurah desa dan beberapa orang pemuda.
Alex: Assalamualaikum ...
Lurah: Waalaikumsalam ...Selamat datang di desa kami..
Alex: terimakasih pak lurah.. suatu kebanggaan bisa bertandang kemari
Lurah: silahkan persiapkan segala keperluannya..
Alex: iya pak..
Lurah: anda dapat melihat belakang desa ada sebuah hutan.. disana lah kalian akan berkemah.
Alex: wah.. kelihatannya seru..
Lurah: disanalah kami pernah mendengar suara aneh yang membuat penduduk resah.
Alex: wah.. penuh misteri ya pak.. masi kita berdoa.. agar tuhan memberi jalan untuk mengetahuinya.
Lurah: sebelumnya kami ingin berterimakasih bahwa dek Alex bersedia membantu untuk memecahkan masalah desa ini.
Alex: kami akan coba berusaha semaksimal mungkin
Lurah: semoga lancar..
AYO DI BANTU NURUNIN BARANG-BARANG MEREKA...!"kata lurah ke pemuda setempat
aku mendadak bingung dengan percakapan mereka berdua..
seperti ada sesuatu yang ga beres..(berlagak detektif)
Aku: Monk.. keknya ada sesuatu yang ga beres nih...
Cmonk: masa die! gw kaga bergitu dengar perbincangan mereka..
Aku: gimana lu mau nyimak mereka.. mata lu ke Vanei terus !
Cmonk: hehe..
Vulka: iya nih..
Aku: lu juga merasakannya Vul??!
Vulka: iya.. di bagian perut gw,, mo cari toilet nih
Aku: sialan lu Vul.. gw kirain lu bener-bener tau maksud gw..
Vulka: gw cari toilet dulu !
Cmonk: emang ada apaan sih die?
Aku: yuk kita tanya kang Alex..
Tanpa menghiraukan ucapanku cmonk berjalan mendekati Vanei untuk membantu membawa barang-barangnya.
dasar nih uban mamik.. gw ngomong serius malah sibuk ngurusin cewe!"kataku dalam hati.
Vulka: eh mas... toilet dimana ya?
Mas: disana mas..."sambil menunjuk kewarung.
Vulka: loh itu kan warung mas... koq toiletnya disana?
Mas: oh mas nanya toilet.. kirain silet.. noh di pinggir kali ada jamban.
Vulka: dasar budeg,,
Mas: makan gudeg emang sering bikin sakit perut mas..
Vulka: !Q$#@ berisik ! neh hajat dah dorong-dorong..! permisi mas..
Di pinggir kali terlihat jamban yang terbuat dari bambu.
tempatnya diujung muara kali.
jamban itu terlihat tua.. keknya udah beberapa tahun berdiri disana.
tanpa pikir panjang Vulka menyerbu masuk kedalamnya dan membuang hajatnya.
Prrtt...brottt...herghhh...plung..! aaahhh...
Senyum kebahagiaan terlihat dari wajahnya.
Vulka tak menyadari kalo jamban itu tak ada airnya..
warga harus mengisi air seember untuk menggunakan jamban tersebut.
setelah potongan terakhir jatuh.
Vulka meihat sekeliling jamban untuk mencari air.
buset.. mana aernya neh... gimana mau cebok!
apess...apesss... ne perut emang membawa sial banget dah..
udah gede.. nyusahin pula.."kata Vulka
Vulka berdiri dan melihat sekeliling.
ada dua orang menunggu diluar dengan wajah pucat.
kelihatannya mereka sedang menahan hajat yang telah mendorong juga..
Mas cepet mas.. ini dah mau membrojol!"kata salah satu orang.
iii..iiyaa bang.. ini dah kelar.."balas Vulka.
aduh!.. ada orang pula diluar.."Vulka mulai cemas.
dalam keadaan darurat akhirnya tanpa pikir panjang Vulka mengelap hajatnya dengan celana dalamnya.
setelah itu dia segera mengantongi pakaian dalam itu.
sial siaaaaaalll... mana neh sempak gaul gw.."dalam hati Vulka.
sempak itu bergambar Superman..
sewaktu beli gambar Superman disempak itu sedang terbang.
setelah seminggu pakai.. Supermannya duduk di sudut dinding sambil menutup idung(kebauan)
Vulka bergegas keluar dan menjauhi kedua pemuda itu..
takut mereka mencium aroma tak sedap dari kantong dia.
ia melempar sempak yang bekas hajatnya ke semak-semak.
dan ia melangkah kan kakinya ke balai kota dengan cepat.
Dua orang anak yang sedang sibuk mengejar layangan menemukan sempak Superman Vulka yang berlumuran kotoran.mereka mengambil sempak itu dengan menggunakan galah yang dibawa untuk mengejar layangan.
anak 1: ohekss... ne sempak siapa?
anak 2: jorok lu..! buang sana...
anak 1: ahaa! aku punya ide..
kedua anak itu berlari ke lapangan balai kota dan menggantungkan sempak itu di tiang bendera.
mereka mengikat dan menariknya keatas..
akhirnya Superman belepotan itu berkibar dengan gagah..
beberapa penduduk desa berkumpul menyaksikan kejadian itu..
INI SEMPAK SIAPA, HAYOOO NGAKU!"sahut anak itu.
warga berbondong-bondong berlari ke lapangan.
kejadian itu mengundang rombongan kami untuk mendatangi lokasi kejadian.
sesampai di lapangan mereka melihat penduduk tertawa terbahak-bahak melihat sempak berkibar.
Cmonk: keknya tuh kolor pernah gw liat deh.,.
Aku: iya gw jg pernah ngeliat...
Vulka: gw ga pernah liat tuh..
Kamvret.. ne bocah napa pake ngibarin kolor gw dimari.."kata Vulka dalam hati.
Aku: oh ya.. lu ingat waktu kita buka puasa bersama di kontrakan monk?
Cmonk: ah beneeeer... tu kolor yang tergantung di terali jendela.. pantes keknya gw familiar banget dengan tuh kolor
Aku: iya pantes aja..
Cmonk: napa gitu die?
Aku: muka lu kek jahitan kolor Monk..wkwkwkw
Cmonk: Calan...
Mataku dan cmonk menatap tajam keVulka..
ia tertunduk malu..
Cmonk: rambut keriputan... muka ubanan.. berak celana loe!
Aku: kebalik monk..
Cmonk: eh iya... muka keriputan .. rambut ubanan.. berak celana! bikin malu..
Vulka: sssstt... ntar kedengaran mereka.. bisa tengsin gw.
Aku: ya ampun Vul...vul...
Vulka: buset malu gw.. bisa jatoh harga diri gw kalo ketahuan.
Cmonk: makanya kalo boker jangan sembarangan.. liat sikon..
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selagi yang lain sibuk mempersiapkan barang masing-masing.
kami bertiga mendekati bang Alex yang tengah sibuk dengan peralatan-peralatannya.
Aku: kang.. aku dengar perbincangan kalian tadi.. tujuan kita kesini apa sih?
Alex: ya pesantren kilat..
Aku: trus tadi kang Alex bilang ke pak lurah mau membantu apa?
Alex: oh.. rumornya desa ini belakangan desa ini mengalami kejadian aneh
Vulka: kejadian apa kang !?
Alex: ada suara-suara aneh di dalam hutan.
Aku: trus?
Alex: ya kita diminta untuk membantu mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.
Aku: busett...! napa bawa cewe-cewe segala?
Alex: ya kita emang sekalian program pesantren kilat.
Aku: wah,, penuh resikonya nih kang!
Alex: santai aja.. kita kan orang beriman.. harus yakin donk..
setelah menjelaskan, kang Alex melanjutkan pekerjaannya.
Vulka: busett,,, gw pulang dah..! cari kerjaan aja..
Cmonk: iya nih die.. gw juga pulang deh.. takut gw
Aku: lah.. lu mau ninggalin Vanei monk?
Cmonk: iya ya.. ga jadi deh,, gw ikut lu aja..
Aku: lu Vul? jangan bilang ga!.. kita sahabat kan?
Vulka: hmmm...i..ii..iya..de..eeh
disaat kami sedang asik berbincang..
WAAAA..!"kami menjerit histeris barengan.
Dari sudut aula tiba-tiba nongol mahluk aneh dengan wig berponi yang berwarna kecoklatan.
pipi kemerahan yang sengaja di blush on untuk menutupi tompelnya yang segede batu kerikil.
ia memakai tank top warna pink yang ketat.
tank top itu tidak menutup seluruh tubuh bagian atasnya.
alhasil puser bodong nya menebar pesona kemana-mana.
klotak..klotak...
bunyi sepatunya menggema di aula..
Lurah: perkenalkan ini cocis.. yang akan memandu kalian selama di lokasi.
Cocis: hai neeeek.. saling mendukung ye...duhh.. eikeh udah dandan nih menyambut yey-yey pade...
Cmonk: buset ..banci dia...
Vulka: hiii... geli gw liat dandanannya..
Cocis: oh iya neekk.. panggil eikeh jeng.. atau ses... oke cinnn!
OKEEEEE....!" jawab kami serentak.
Alex: ok semuanya.. malam ini kita akan nginap di balai desa..besok pagi kita akan bersiap-siap masuk kedalam hutan.
oke neeee'.... yey udah siap !!yukkk capcuss.. "kata cocis dengan berlagak seperti mayoret .
dengan panduan jeng Cocis mereka memasuki sebuah aula besar..
disana tak ada kamar.. hanya sebuah ruangan yang cukup besar untuk kami tempati.
Cocis: ukeeeeee.... yey semua bermalam disini..
Aku: bang.. eh... ses Cocis.. kami makan disini atau di rumah pak lurah?
Cocis: begindang bo'.. makarena disini aja.. soalnye eikeh mawar ngapel pacar dulu booo'
Aku: beugh... ya udah..
Cocis berlari kecil keluar aula dan menghilang dengan bokong genitnya.
beberapa orang berjalan kearah sumur untuk mengambil wudhu.. dan sholat Zuhur berjamaah.
setelah sholat usai.. pak lurah dateng dengan beberapa pemuda..
Lurah: ini santapan untuk kalian berbuka puasa nanti
Alex: makasih pak..
Lurah: kalo begitu saya tinggal dulu.. karna saya masih ada pekerjaan sedikit.
Alex: iya pak.. sekali lagi terimakasih.
sore itu begitu indah..
kicauan burung melengkapi indahnya pemandangan asri di desa Banturan.
petani pulang dengan memikul pacul.
ibu-ibu yang pulang dengan keranjang yang berisi hasil kebun.
anak-anak kucel yang habis bermain seharian.
dan gembala yang mengendarai kerbau.
mereka akan beristirahat dan bergerak kembali setelah matahari terbit esok.
aku melihat ia berdiri di sebuah dataran tinggi..
aku menghampirinya.. sejak tadi tak ada kesempatan ku untuk bicara dengannya.
Aku: hai ra..
Zahara: hai die...
Aku: sejuk ya udara disini..
Zahara: iya
Aku: apalagi sambil memandang wajah Zahara.
Zahara: adohh.. mual Zahara dengarnya.
Aku: hehe..
Zahara: Zahara pernah terpikir untuk hidup di desa-desa seperti ini.
Aku: sama
Zahara: menikmati masa tua memandang alam dengan secangkir kopi
Aku: sama
Zahara: sama terus laa radie ni.. ga kreatif..
Aku: iya itu,, aku juga ingin seperti itu.. hehe..
Zahara: yuk kedalam.. bantu-bantu yang lain mempersiapkan buka puasa.
Aku: yuk!
hingga...
bedug pun berbunyi..
suasana aula menjadi riuh oleh suara-suara yang kembali bersemangat..
dan..
bersiap untuk sholat magrib hingga tarawih..
to be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar