Teng teng teng teng......
Bunyi kuali yang di pukul pake kayu...
Dienza di bagian konsumsi berusaha membangunkan teman-teman untuk sahur.
Bangun.. bangun...
beberapa orang telah duduk dan mengucek matanya..
dan ada yang sudah bergerak ke toilet untuk cuci muka..
dan ada yang lebih aneh...
ada yang tertidur di kursi meja makan dengan mulut terbuka lebar..
air liur nya teah menetes banyak ke bahu..
hingga bajunya basah berlendir.
sepertinya dia sudah tidak sabar untuk menyantap sahur..
dari semalam dia duduk disana hingga ketiduran.
tidak lain tidak bukan,, dia adalah Vulka...
Dienza datang dengan ember yang penuh dengan air
Byurrrrr........
Happpaaahhhhh.... hummphhh!!!
suara riuh di aula.. mereka menertawakan Vulka yang sudah kebasahan.
Vulka: sialan lu.. emang muka gw bunga raflesia.. maen siram aja ..
Dienza: lagian lu tidur kek kanibal..
Vulka: sial lo!
Dienza: biarin !
Alex: udah udah... ni berdua terus... ntar ujung-ujungnya jatuh cinta...
Dienza: ikh,,, amit-amit.. ogah gw ama kaktus mesir..!
Vulka: gw juga ogah ama batu nisan !
Alex: udah heh,, kita udah mau sahur...
Akhirnya pertengkaran mereka berdua dapat dihentikan.
Alex: oke.. setelah sahur.. kita akan sholat shubuh di mesjid. setelah itu langsung kembali dan siap-siap ke lokasi camping.
kami semua bersiap ke mesjid
yang laki-laki membawa sarung dan peci
yang perempuan membawa mukena dan sajadah..
nah si Vulka malah bawa celana hawai..
Aku: lu mau kemana Vul?
Vulka: mau sholat lah oon!
Aku: napa bawa-bawa celana pendek lu?
Vulka; eh..oh... salah nih... gw kate sarung...
Cmonk: sarung gigi loe melengkung !
Aku: wkwkwkw....
Nguiiiiiingg......ngiiiiiingggggg....
Sirine tanda imsak tlah berbunyi.. masing-masing tlah menyelesaikan santapan sahur..
para perempuan segera membereskan meja makan.. mencuci semuanya.
sementara para laki-laki mengecek kembali kebutuhan-kebutuhan untuk berpetualang..
Sayup-sayup terdengar suara orang mengaji di mesjid..
Rombongan kami berjalan beriringan menuju mesjid..
sebelum adzan kami tlah sampai.
Subuh di desa Banturan sangat sejuk.. udaranya segar..
dinginnya menemus pori-pori dan menusuk tulang.
setelah attahyat akhir.. kami semua berdzikir..
Selang beberapa menit sholat subuh telah usai.
kami berjalan pulang ke aula untuk bersiap.
Untung saja kami adalah laki-laki..
jadi kami tidak mempunyai keperluan barang yang banyak.
hanya beberapa pakaian dan barang penting seperti pisau,senter, dan lain-lain.
sementara kerel yang berisi tenda telah di bawa beberapa teman-teman lelaki yang berbadan besar dan tegap.
Bagi yang sudah siap... harap menunggu di depan balai desa.."suara kang Alex bergema di aula.
Lurah: saya harap anda sekalian mesti berhati-hati di dalam sana.. tak boleh takabur ataupun merusak.
Alex: baik pak lurah..
oi neeeeeeeeek....! dah pada siap belooom!"seru Cocis..
Udah ses.."kata kang Alex
Ok... Capcusss.."jeritnya.
Rombongan yang di pimpin oleh Cocis berjalan menyusuri sungai,.
dinginnya cuaca membuat rasa capek jadi tidak terasa.
melewati mesjid.. hingga sampai di pelataran area pekuburan desa Banturan.
ok nek....ini adalah pintu masuk ke dalam hutan.."kata cocis.
Aku: busett.. pintu masuknya aja kuburan!?
Cmonk: wah wah... bakalan jadi petualangan yang gila-gilaan nih !
Aku: ga kebayang dah gw
Vanei berjalan pelan bersama Dienza di barisan paling belakang.
mereka berdua nampak kelelahan.
barang yang mereka bawa lumayan banyak.
tiga ransel berisi penuh.
Cmonk: izinkan gw untuk membantu membawakan tasmu Van..
Vanei: mau kah?
Cmonk: dengan senang hati..
Vanei: terimakasih banyak monk.
Vanei memberikan 1 buah ransel penuh kepada Cmonk
Dan Cmonk menyuruh Vanei untuk memegang senter yang dibawanya.
Hal itu membuat Dienza menjadi iri..
karna dia memegang dua buah ransel penuh.
Vulka yang melihat kejadian itu prihatin..
Vulka: sini aku bawain tas pinggang lu yang gede !
Dienza: sialan loe... ini perut ! kek loe ga ada aja!
Vulka: wkwkwkw.... canda... sini ransel lu satu..
Dienza: yakin lu mau bawain! *tatapan sinis.
Vulka: ya..ampun... orang berniat baik malah di curigain.
Dienza memberikan sabuah ransel besarnya kepada Vulka.
Vulka: herghhh... buset.. berat banget.. lu bawa apaan nih!
Dienza: bom!
Vulka: buat apaan lu bawa-bawa bom?
Dienza: mo nge bom bali gue!
Vulka: loh! bukannya kita ke dalam hutan? bukan ke bali..!
Dienza: eh rahang belut!.. lu ini bego atau apa sih!.. udah jelas ke hutan lu pake nanya sih!
Vulka: eh koq malah nyolot nih centong nasi!
Dienza: huh! ya udah.. itu barang-barang keperluan wanita lah...
Vulka: hmmm... angguk-angguk dan garuk-garuk leher.. (macem ada leher aja kao!)
Sementara Zahara terlihat santai dengan barang bawaannya..
dia berjalan beriringan dengan kang Alex di depan.
dan aku berada tepat di belakangnya.
dalam hati aku sangat ingin mengajaknya bicara.. tapi ga tau mau bicara apa..
ntar malah garing dan membuat suasana hati dia jadi badmood..
aduh...! napa ngadepin dia gw harus kesulitan sih...
Alex: asalnya dari mana Zahara?
Zahara: saya dari aceh pak ustad.
Alex: panggil saya kang Alex saja.. semua memanggil saya seperti itu.
Zahara: baik kang.
Alex: di jakarta bekerja atau kuliah?
Zahara: saya berbisnis sambil kuliah kang.
Alex: bisnis apa?
Zahara: bisnis pakaian-pakaian muslim.
Alex: ooohhh....
Aku sengaja berjalan dekat dibelakang mereka berdua..
mendengar percakapan-percakapan mereka.
Zahara: kang Alex bagaimana? kerja?
Alex: iya... saya bekerja di sebuah perusahan kecil di Jakarta.
Zahara: oh gitu.. sudah berkeluarga?
Alex: sudah.. dan Alhamdulillah saya di karuniai dua orang anak yang sehat.
Zahara: syukurlah..
Alex: oke semuanya... kita beristirahat dulu sejenak disini.
tak terasa sudah satu setengah jam kami berjalan menyusur hutan.
beberapa orang mengeluarkan nafas lega.. dan menyender di salah satu pohon.
untung saja hutan itu sangat rimbun..
panasnya matahari tidak sampai ke kulit.
meskipun perjalanan yang panjang.. hal itu tak membuat kami meyerah dalam berpuasa.
berapa lama lagi kita akan berjalan kang!?"kata seorang pemuda.
gimana ses? "sahut kang Alex kepada Cocis.
15 menit kearah utara.. yey akan menemukan tempat yang luas dan kena cahaya matahari pagi.. tempat itu dekar dengan sebuah aliran air gunung yang bersih.. yey-yey pada bisa menggunakan air itu untuk keperluan minum ataupun mandi.."Cocis menjelaskan.
eikeh cukup sampai disini mengantar kalian ke dalam.."Kata Cocis.
Loh!.. kenapa tidak ikut kami saja ses?"kataku.
Aduh bo'.. eikeh lagi ada kegiatan nih... sesekali eikeh akan ke lokasi deh.."Cocis membalas.
Cocis: okelah kalo begetong... eikeh permisi dulu ea... semoga sukse deh acaranya..
Alex: terimakasih ses Cocis.. bantuan anda sungguh tak dapat kami balas hanya dengan terimakasih.
Cocis: kalo begetong.. eikeh mawar hadiah spesial deh "sambil lirik Cmonk.
Alex: hahaha... silahkan saja kalo dianya mau sama anda...
Cocis: udah ah... eikeh lanjut dulu ea... untuk mas Cmonk.. hati-hati ea *berkedip..
ternyata Cocis menaruh hati kepada Cmonk.
hal itu membuat cmonk menjadi geli, dan kami tertawa terbahak-bahak..
ihiiiiiirrrr....cie ciee..... yang dapet gebetan baru.."ejekku.
cucok bo..."seru Vulka menirukan suara Cocis.
Sialan loe pada...! "bentak Cmonk.
semua tertawa ceria melihat Cmonk tersipu malu.
mungkin karna adanya kami bertiga, suasana program acara ini menjadi tidak begitu kaku.
karna kami orang yang suka humor.. rame... bercanda...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Groookkk....groookk....
Cmonk: ya ampun... nih orang semua dianggapnya kasur.. dimana duduk molor!
Aku: bangukan monk... kita akan melanjutkan perjalanan..,
Cmonk: oe sedotan tinja! bangun loe!
Vulka: oh...hmmm....udah buka puasa ya?
Cmonk: buka puasa gigi lo melengkung ! ayo lanjut jalan..
Vulka: jalan kemana monk?
Cmonk: ke Zimbabwe
Vulka: ya elaa monk.... hihihi...
oke.. kita lanjutkan perjalanan.. banyak persiapan kita untuk menghadapi malam disini."kata kang Alex
Tak lama dari itu..
sampailah kami di tempat yang di maksud Cocis..
tempat itu sangat indah dan nyaman..
sepertinya tempat itu sudah biasa di pakai orang-orang untuk camping..
karna adanya bekas-bekas api unggun dan sisa-sisa perkemahan.
Zahara: tempat yang nyaman ya.. hmm...
Aku: iya... betapa indahnya ciptaan-ciptaan Allah..
Zahara: ya iyalah...
Aku: termasuk Zahara "berbicara pelan.
Zahara mendelik ke arahku. aku hanya nyengir.
merona merah pipi gadis itu.. dia langsung berlalu ke tempat lain, menunduk menutupi rona merah itu.
Aku tersenyum bahadia melihat tingkah dia.
Cmonk berlagak seperti anak Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) di sebuah universitas.
SIP...empat buah tenda doom dan satu buah tenda besar utama.. Semua sudah di keluarkan... tinggal kita dirikan.."kata Cmonk.
suasana hening tanpa jawaban.
Aku: ya udah dirikan Monk!
Cmonk: hehe gue kaga tau..
Aku: ya elaaa.... kirain lu tau ...
Aku dan beberapa pemuda mendirikan tenda-tenda tersebut.
Cmonk dan Vulka di berikan tugas mencari kayu bakar di sekitar hutan.
dan para cewe menyiapkan peralatan-peralatan makan dan memasak.
sedangkan kang Alex berputar-putar melihat keadaan sekitar.
to be continued
makin penasaran =))
BalasHapus